-
BigBox Logo
PRODUCTSSOLUTIONSRESOURCESCOMPANY
BigBox Logo

Pertamina merupakan perusahaan holding sektor energi terbesar yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia dan merupakan satu - satunya perusahaan indonesia yang masuk dalam daftar fortune global 500 pada tahun 2021. Setiap harinya Pertamina rata-rata mengelola penjualan BBM sebesar 1 Juta Barel dengan lebih dari 15 Juta transaksi. Pertamina berkomitmen untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia dalam menyediakan, mengelola, mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam rangka mendukung terciptanya kemandirian energi nasional yang menggerakkan sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia dan berbagai wilayah di luar negeri.

CHALLENGE

Di tengah persaingan era digital yang se­makin kompetitif, maka sudah menjadi keharusan bagi sektor industri maupun bisnis untuk me­ning­­kat­kan daya saing peru­sa­haan agar tetap relevan dan survive. Teknologi bukan hanya sebagai alat, namun teknologi tanpa disadari telah me­rubah perilaku, tidak terkecuali di industri migas. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) berjalan efektif dan efisien, pada tahun 2020 Pertamina resmi meluncurkan program digitalisasi SPBU di seluruh wilayah Indonesia. 

Digitalisasi SPBU merupakan sistem monitoring distribusi dan transaksi penjualan BBM di setiap SPBU secara real-time, transparan dan detail untuk peningkatan standar layanan dan operasional. Melalui digitalisasi ini, Pertamina berharap dapat memantau kondisi stok, penjualan BBM, transaksi pembayaran serta pengelolaan penyaluran BBM bersubsidi di SPBU seluruh wilayah indonesia.

SOLUTION

Saat ini, pertamina telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 5518 titik SPBU di seluruh wilayah Indonesia dan menghandle lebih dari 90 TB data setiap tahunnya (3.2 Miliar record data). Untuk membangun kemampuan tersebut, Pertamina menggunakan Platform Big Data BigBox dalam mengintegrasikan data-data IoT yang bervariasi meliputi waktu kapan pelanggan mengangkat nozel gas, jenis bensin yang dipilih, dan jumlah bensin yang dipompa sehingga membantu dalam mengoptimalkan penjadwalan sumber daya, melacak jumlah gas di tangki pompa bensin, serta penyediaan informasi yang tepat kepada berbagai pemangku kepentingan, pihak terkait, dan pihak berwenang dalam satu management dashboard. Data bahan bakar yang terjual di ribuan titik SPBU dikirim setiap 5 menit ke dalam sistem untuk dianalisa dan ditampilkan dalam dashboard dalam jangka 1 jam sejak pelanggan mengisi BBM.

Pertamina juga menggunakan professional service BigBox yang mensupport dalam merancang lingkungan organisasi yang optimal dalam proses pengelolaan terhadap jumlah data yang besar dan cepat, sehingga membantu mendapatkan gambaran secara menyeluruh terhadap profil SPBU hingga transaksi pelanggan secara realtime untuk memprediksi kebutuhan BBM sebelum kelangkaan terjadi di seluruh wilayah indonesia. Dengan kemampuan pengelolaan data inilah, Pertamina dapat membuat terobosan-terobosan dalam mendukung keputusan & kebijakan guna mewujudkan kedaulatan energi hingga pelosok negeri.

RESULTS

Pertamina memanfaatkan Big Data sebagai database operasional dan aliran data yaitu melakukan penyajian data, analisa dan insight data secara realtime serta membantu pemrosesan data-data yang kompleks untuk menghasilkan dampak sebagai berikut :

  • Lebih Transparan
Dengan pengelolaan data dari hulu ke hilir yang ditampilkan dalam satu management dashboard memungkinkan pertamina untuk melacak berapa banyak bahan bakar bersubsidi yang terjual dibandingkan dengan bahan bakar non-subsidi. Ini akan memastikan bahwa subsidi dicairkan secara akurat untuk distribusi sumber daya yang tepat di tingkat nasional, yang sebelumnya tidak mungkin untuk dilacak. Hal tersebut tentunya dapat membantu pemerintah khususnya BPH Migas untuk memantau dan mengumpulkan data semua volume bahan bakar PSO dan non-PSO yang didistribusikan di SPBU. 

  • Meningkatkan Akurasi
Data yang lebih granular secara real time membuat data lebih akurat, data bahan bakar yang terjual di setiap SPBU di seluruh Indonesia dialirkan ke dalam sistem yang terintegratif, sehingga mengurangi kecenderungan kesalahan manusia terjadi. Data yang tadinya tidak lengkap dan pelaporan secara manual saat ini berubah menjadi sistem informasi digital yang memberikan visibilitas yang jelas tentang konsumen dan perilaku konsumen BBM secara nasional. Dengan mekanisme ini, Pertamina berhasil meningkatkan angka validitas data sebesar 99%.  

  • Mendeteksi Fraud
Dengan pengelolaan data secara transparan, realtime dan akurat dapat mengurangi resiko terjadinya fraud dalam memastikan bahan bakar bersubsidi hanya digunakan oleh pihak yang berhak. Dengan kemampuan ini, fraud yang tadinya tidak mungkin dilacak, kini dapat dilacak dengan cepat dan mudah.

Langkah strategis transformasi digital dengan teknologi Big Data ini tentunya menjadi salah satu terobosan Pertamina untuk mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

“Ada banyak hal terbantu melalui digitalisasi SPBU ini. Kami tahu posisi produk per tanki, per SPBU. Sehingga kalau dulu katanya terjadi langka Premium sama Solar karena habis, kita tidak tahu, sekarang Pertamax  atau Pertalite langka, di SPBU mana saja, bisa kita pantau dan segera kirim pasokan ke sana. Kami juga memantau stok di Terminal BBM. SPBU termonitor volume stocknya secara realtime. Tujuh SPBU CoCo, Pilot Project auto replenishment yang terintegrasi dengan TPBBM Boyolali, TPBBM Rewulu, TPBBM Pengapon,”

Mas’ud Khamid

President Director of PT Pertamina Patra Niaga (2020-2021)